![]() |
Aku sering berjalan-jalan seorang diri Mencoba renungkan
yang bergejolak dalam otakku Di atas jembatan kota surabaya, Yang melintasi
sebuah sungai kecil, Satu jam ku berdiri tak bergerak, Memandangi iring-iringan
manusia Yang tiada habis-habisnya... Aku melihat pak tani Dengan kaki telanjang
Berjalan lesu, menuju gubuknya yang kumuh... Dan aku melihat Belanda si
penjajah duduk kaku... Diatas kereta terbuka ditarik dua ekor kuda gagah
berwarna abu-abu... Aku melihat keluarga orang kulit putih tampak bersih...
Sementara saudara-saudara mereka yang berkulit sawo matang begitu kotor...,
Tubuhnya berbau tidak sedap... Baju mereka compang-camping... Anak-anak mereka
tampak dekil... Aku bertanya dalam hati...Apakah orang bisa tetap bersih
apabila mereka tidak punya Pakaian lain untuk gantinya??? Aku menghisap bau
amis dari sampah Yang sudah membusuk dan got yang mampet.... Aku tidak bisa
menghilangkan... Bau busuk kemelaratan rakyatku di lobang hidungku... Sehingga
sekalipun aku berada 10.000 kilometer jauhnya... Aku masih tetap mencium
baunya... Aku merasakan keputusasaan pada setiap laki-laki dan perempuan yang
kulihat.... Aku larut ditengah rakyatku... Rakyatku yang melarat...
Komentar
Posting Komentar